Informasi lengkap, silakan >>
Diskusi mengenai Kecerdasan Buatan (AI) di dunia pendidikan seringkali berpusat pada perannya sebagai alat bantu canggih—untuk membuat soal, mengoreksi tugas, atau menyusun rencana pembelajaran. Namun, jika kita melihat lebih dalam, dampak AI jauh lebih fundamental dan seringkali kontra-intuitif. Ia menyentuh esensi dari cara kita belajar, mengajar, dan bahkan mendefinisikan kecerdasan itu sendiri.
Pernahkah Anda merasa hidup Anda seolah berjalan di tempat? Anda sudah berusaha sekeras mungkin, tetapi rasanya tidak ada perubahan yang berarti. Mungkin Anda mulai berpikir, "Mungkin saya memang tidak sepintar atau sebakat mereka." Jika perasaan ini akrab bagi Anda, ketahuilah bahwa ....
Surat Al-Fatihah adalah pembuka Al-Qur’an yang agung — ia menjadi inti dari seluruh kandungan kitab suci, sekaligus doa yang setiap Muslim baca di setiap rakaat salat. Karena itu, para ulama menyebutnya sebagai “Ummul Kitab” (induk Al-Qur’an). Di dalam tujuh ayatnya, terkandung hakikat iman, ibadah, dan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
Pernahkah Anda mempertanyakan manfaat nyata dari beberapa pelajaran di sekolah? Misalnya, menghafal tanggal pasti Perang Diponegoro (1825-1830) dan bertanya-tanya, "Kapan informasi ini akan berguna?" Apakah pengetahuan itu pernah muncul saat wawancara kerja, ketika bertemu calon mertua, atau bahkan saat kencan dengan seseorang yang baru Anda temui di Tinder?
Pernahkah Anda mempertanyakan manfaat nyata dari beberapa pelajaran di sekolah? Misalnya, menghafal tanggal pasti Perang Diponegoro (1825-1830) dan bertanya-tanya, "Kapan informasi ini akan berguna?" Apakah pengetahuan itu pernah muncul saat wawancara kerja, ketika bertemu calon mertua, atau bahkan saat kencan dengan seseorang yang baru Anda temui di Tinder?
Apakah Anda termasuk orang yang merasa sudah membaca banyak buku, menonton video edukasi, atau mendengarkan podcast setiap hari, tetapi hidup Anda terasa jalan di tempat? Anda tidak sendiri. Banyak orang merasa stuck meskipun sudah berusaha keras belajar.