Informasi lengkap, silakan >>
Oleh: Tim Redaksi
Hari pertama dibuka dengan Pentas Seni Santri yang menampilkan berbagai penampilan inspiratif: puisi, pidato, nasyid, atraksi pramuka, serta lantunan sholawat nabi yang menggema indah di panggung utama. Kreativitas dan keberanian para santri menjadi bukti nyata hasil pembinaan karakter dan potensi di lingkungan pesantren.
Dilanjutkan dengan Reuni Alumni yang dihadiri oleh berbagai angkatan santri. Dalam suasana haru dan hangat, para alumni merumuskan pembentukan Ikatan Keluarga Alumni Baiturrahman (KABAR) sebagai wadah silaturahmi, kolaborasi, dan kontribusi nyata bagi pengembangan pesantren di masa depan.
Selain itu, area pesantren juga diramaikan dengan Bazar Milad yang menjajakan aneka pakaian, kuliner, dan produk lokal. Kegiatan ini tidak hanya memeriahkan acara, tapi juga menjadi ajang ekonomi kreatif bagi masyarakat sekitar.
Hari kedua dibuka dengan kegiatan Milad Run (Run for Unity) yang diikuti lebih dari 100 peserta dari kalangan santri, masyarakat umum, pegiat lari, hingga anggota TNI. Kegiatan ini menghadirkan Coach Mizan Zundulloh — atlet lari sekaligus pendakwah alumni Baiturrahman — yang memberikan motivasi inspiratif tentang semangat hidup sehat dan ukhuwah. Suasana semakin semarak dengan pembagian door prize yang menambah keceriaan peserta.
Usai kegiatan olahraga, acara dilanjutkan dengan Pentas Seni Santri yang menampilkan nasyid, orasi, puisi, pidato, dan paduan suara. Setiap penampilan menggambarkan rasa cinta santri kepada pesantren dan semangat menebar manfaat bagi sesama.
Momen puncak acara adalah Tabligh Akbar bersama Syaikh DR. Thyazen Al Hakimi, pewaris 10 sanad qiraat sekaligus Imam Masjid Al Jabbar Bandung. Dalam tausiyahnya, Syaikh berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan ilmunya — menempuh pendidikan dari Yaman, Arab Saudi, hingga Prancis, dan kini berdakwah di Indonesia.
Beliau berpesan agar santri Baiturrahman menjadi pribadi yang kuat dalam menuntut ilmu, menjauhi maksiat, dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di sela tabligh akbar, dilaksanakan pula Khitanan Massal bagi 11 anak dari masyarakat sekitar pondok, serta Lelang Amal untuk pembangunan Masjid Akhwat (Putri), yang disambut antusias oleh jamaah dan tamu undangan.
Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Yayasan Baiturrahman Indonesia, Ust. Jajang Jatnika, S.Pd.I., menekankan perjalanan panjang Pondok Pesantren Baiturrahman sejak masa perintisan hingga pencapaian yang membanggakan di usia ke-31 tahun.
Sementara itu, Ketua Pembina YBRI, KH. Ir. Iman Abdurahman, MT., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, asatidz, dan santri atas terselenggaranya acara besar ini. Ia juga menyoroti dekorasi panggung bertema burung merak yang indah dan sarat makna — simbol kemegahan, keanggunan, dan keindahan akhlak. Beliau menutup sambutannya dengan doa agar para santri Baiturrahman kelak menjadi pemimpin bangsa yang membawa kebaikan bagi umat.
Tasyakur Binni’mah Milad ke-31 ini dihadiri oleh wali santri, alumni, masyarakat sekitar, serta pejabat pemerintah setempat, yang turut memberikan doa dan dukungan untuk kemajuan Baiturrahman ke depan.
Acara ini bukan sekadar peringatan usia, tetapi menjadi penanda bahwa Pondok Pesantren Baiturrahman telah melewati tiga dekade perjalanan penuh pengabdian — mendidik, membimbing, dan menebar cahaya ilmu.